Rabu, 25 April 2012

British Pendulum Tester



Gambar British Pendulum Tester

British Pendulum Tester (BPT)
Kekesatan adalah salah satu kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan perkerasan, karena berkaitan dengan keselamatan pengguna jalan. Kekesatan permukaan perkerasan tergantung pada tekstur permukan perkerasan yang secara umum tekstur dapat dikelompokkan menjadi makro dna mikro tekstur. Mikro tekstur merupakan detail karakteristik permukaan agregat dan mortar, yang dikaegorikan licin dan kasar. Makro tekstur tergantung pada posisi agregat kasar (rongga antar agregat) pada perkerasan lentur dan ukuran alur (grooving) untuk perkerasan kakku. Makro tekstur dapat dikelompokkan dalam 3 kategori: halus, sedang dan kasar.
Nilai kekesatan dapat diukur dengan bermacam cara seperti: Mu-meter; koefisien kekesatannya dinyatakan dalam koefisien friksi SFC (sideway force coefficient) dan dengan alat British Pendulum Testet (BPT) yang koefisien kekesatannya dinyatakan dalam BPN (British Pendulum Number)
Untuk mengukur kedalaman tekstur (makro), dapat dilakukan pengujian dengan metode “Sand Patch”.
British Pendulum Number merupakan alat uji mudah dibawa, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dikembangkan di Road Research Laboratory (sekarang TRRL) beberapa tahun yang lalu menyedian bagi insinyur jalan raya suatu metode rutin untuk pemeriksaan ketahanan permukaan jalan basah terhadap selip. Alat ini mengukur tahanan gesek antara karet luncur (yang dipasang pada ujung batang ayunan) dan permukaan jalan.
Perhatian khusus diberikan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami ketika menggunakan alat seperti ini dalam semua cuaca, pada permukaan jalan yang kasar dan tidak rata, dan pada jalan yang cukup miring dan meliuk-liuk. Sekaligus karakteristik alat ini dipilih sejauh mungkin untuk menggambarkan luncuran antara roda kendaraan dan jalan pada kecepatan 50 km/jam.
British standard dalam road note 27: 3 standar minimum dalam batasan BPN ((British Pendulum Number):
BPN 65 untuk lokasi A (difficult)
BPN 55 untuk lokasi B (motorway > 2000 kendaraan/hari)
BPN 45 untuk lokasi C (other site)

CARA PENGGUNAAN
Pemasangan Alat
  1. Setel kedudukan landasan menggunakan cairan penunjuk kedudukan dan tiga sekrup pengatur kedudukan pada rangka landasan.
  2. Naikkan kepala alat sedemikian sehingga batang ayun dapat berayun bebas di atas permukaan jalan. Bergeraknya kepala alat tempat terpasangnya batang ayun, skala pembagi, penunjuk dan alat pelepas, dikontrol denga gigi dan sayap yang terletak di bagian belakang kolom tegak. Setelah tombol pengunci A yang terdapat di belakang kolom terlepas, kepala alat dapat dinaikkan atau diturunkan dengan memutar tombol B atau B1. Apabila ketinggian yang dibutuhkan sudah tercapai, bagian kepala harus dikunci pada posisi dimaksud dengan cara mengunci tombol A.
  3. Periksa kedudukan 0 (nol). Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan batang ayun hingga posisi pelepasan horizontal, pada sisi sebelah kanan alat. Pada posisi ini secara otomatis batang akan terkunci pada kait pelepas. Kemudian putar penunjuk hingga posisi satu garis dengan batang ayun. Batang ayun dilepas dengan cara menekan tombol C. Penunjuk  dapat berayun bersama batang ayun hanya dalam gerakan maju. Tangkap batang ayun pada saat mengayun kembali dan catat angka yang ditunjuk oleh penunjuk. Kembalikan batang ayun pada posisi pelepasan. Perbaiki/koreksi posisi 0 (nol) yang diperlukan, dengan mengatur cincin gesek E *). Apabila penunjuk berayun melewati posisi nol, cincin E dibuat sedikit lebih ketat. Akan tetapi apabila posisi nol belum tercapai, cincin E perlu agak dilonggarkan.
  4. Dalam keadaan batang ayun yang bebas dan tergelantung vertikal, tempatkan ganjal yang dapat ditemui terikat pada rantau yang berada di bagian bawah kolom vertikal, di bawah sekrup pengatur pegangan untuk mengangkat peluncur. Turunkan kepala alat penguji dengan menggunakan tombol A dan B, sedemikian sehingga peluncur menyentuh permukaan jalan, dan kunci posisi ini dengan tombol A. kemudian lepas ganjalnya.
  5. Periksa panjang luncuran karet luncur pada permukaan yang diuji dengan cara menurunkan secara perlahan-lahan dan hati-hati batang ayun hingga peluncur menyentuh permukaan jalan, mula-mula pada satu sisi kolom vertikal dan kemudian pada sisi yang lain; jarak luncuran ialah jarak antara dua titik tempat tepi luncuran dari karet menyentuh permukaan uji. Untuk menghindari kesalahan penggunaan peluncur, waktu menggerakkan batang ayun melalui busur lingkaran singgung, peluncur harus dinaikkan lepas dari permukaan dengan cara mengangkat pegangan-pengangkatnya. Apabila perlu, atur panjang yang benar dengan cara sedikit menaikkan atau sedikit menurunkan kepala alatnya. Apabila alatnya sudah tersetel dengan benar, panjang luncuran harus antara 125 dan 127 mm; pada skala ukuran yang tersedia, tanda paling luar ialah 127 mm dan tanda paling dalam ialah dengan toleransi 2 mm.
  6. Tempatkan batang ayun pada posisi lepas. Sekarang alat uji telah siap untuk pengujian.
Catatan: *) Pengaturan ini diperlukan karena alat uji digunakan pada kondisi suhu yang berbeda dan pada kondisi berangin; pangaturan yang cukup telah diijinkan untuk mencakup semua rentang normal suhu yang ditemui di Inggris, tetapi beberapa kesulitan ditemui dalam mengkoreksi terhadap nol pada kondisi sangat berangin, mungkin diperlukan untuk mengoperasikan alat uji dengan kesalahan positif dan mengurangkan kesalahannya pada nilai rerata.

Penggunaan Alat Uji (Dalam Kondisi Basah)
1.      Basahi permukaan jalan dan peluncur, yakini bahwa permukaan jalan bebas dari pasir atau kerikil yang lepas
2.      Gerakkan penunjuk berputar hingga berhenti. Lepaskan batang ayun dengan cara menekan tombol C dan tangkap batang ayun tersebut dalam ayunan kembalinya sebelum peluncurnya menyentuh permukaan jalan. Catat angka pembacaan yang ditunjukkan oleh penunjuk (NB. Jika peluncur maupun permukaan jalan tidak dibasahi, pembacaan yang diperoleh pada ayunan pertama harus diabaikan)
3.      Kembalikan batang ayun dan penunjuk pada posisi lapas, jaga peluncur bebas dari permukaan jalan dalam pengujian ini dengan cara mengangkat pegangan pengangkat. Ulangi ayunan-ayunan, sebarkan air pada bidang kontak dengan tangan atau sikat diantara setiap ayunan (hal ini sangat penting terutama pada permukaan jalan yang licin). Catat angka rerata dari lima pembacaan berturut-turut, usahaksn angka-angka dimaksud perbedaannya tidak lebih dari tiga unit. Jika rentangnya lebih besar dari itu, ayunan perlu diulang hingga tiga pembacaan yang berturut-turut hasilnya stabil, kemudian catat hasilnya.
4.      Naikkan kepala alat uji, sedemikian sehingga ayunan-ayunannya bebas dari permukaan jalan dan periksa ayunan bebas untuk kesalahan nol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar