KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KERETA API
Keunggulan dan Kelemahan Transportasi Kereta Api
Moda transportasi kereta api
dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu moda transportasi untuk orang
dan barang mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan keunggulan dan
kelemahan. Karakteristik dimaksud ialah seperti uraian berikut:
Keunggulan:
- Mempunyai/memungkinkan jangkauan pelayanan transportasi barang dan orang untuk jarak pendek, sedang dan jauh dengan kapasitas angkut yang besar
- Penggunaan energi relatif kecil
- Kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik dibandingkan dengan moda lain. Hal ini karena kereta api mempunyai jalur tersendiri yaitu berupa jalan rel dan fasilitas terminal yang tersendiri pula sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan lalulintas transportasi non-kereta api yang dengan demikian terjadinya konflik dengan moda lain sangat kecil.
- Mempunyai kehandalan dalam ketepatan waktu. Hal ini karena kereta api mempunyai jalur tersendiri sehingga memungkinkan kecepatan relatif konstan sehingga memudahkan dalam pengaturan waktu perjalanan. Perjalanan tidak begitu terpengaruh oleh keadaan cuaca.
- Ekonomis dalam hal penggunaan ruang untuk jalurnya dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
- Polusi, getaran dan kebisingan relatif kecil
- Sangat baik untuk pelayanan khusus dalam aspek pertahanan-keamanan, karena mempunyai kapasitas angkut yang besar dan dapat dilaksanakan tanpa banyak memberikan dampak social.
- Kecepatan perjalanan dapat bervariasi dari yang lambat (kereta api barang) sampai cepat
- Mempunyai aksesbilitas yang lebih baik dibandingkan dengan transportasi air dan udara.
Kelemahan:
- Memerlukan fasilitas sarana-prasarana yang khusus (tersendiri) yang tidak bisa digunakan oleh moda transportasi yang lain. Sebagai konsekuensinya perlu disediakan alat angkut yang khusus yaitu lokomotif dan gerbong.
- Karena fasilitas sarana-prasarana dan pengelolaan yang tersndiri (khusus) maka membutuhkan investasi, biaya operasi, biaya perawatan dan tenaga yang cukup besar
- Pelayanan barang dan penumpang hanya terbatas pada jalurnya.
Perbandingan antara jalan raya dan jalan rel
Sejak digunakannya flens pada
roda kereta api maka ada perbedaan antara jalan raya dan jalan rel. Setelah
melalui perjalanan sejarah yang panjang termasuk dalam perkembangan teknologi dan
pengoperasiannya dapat dilihat perbandingan karakteristik yang nyata antara
transportasi jalan raya dan transportasi jalan rel dalam berbagai hal.
Perbandingan karakteristik antara jalan raya dan jalan rel dapat ditunjukkan
dengan Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan
Antara Jalan Raya dan Jalan Rel
Item
|
Jalan Raya
|
Jalan Rel
|
Bahan Jalur
|
Perkerasan fleksibel, perkerasan kaku atau
perkerasan composite
|
Berupa batang diatas fondasi elastic
|
Lalulintas
|
Penggunaannya berbagai jenis lalulintas, dari
pejalan kaki sampai kendaraan berat
|
Jalur jalan rel disediakan untuk pergerakan
kereta api yang terjadwal
|
Tegangan
|
Tegangan diteruskan ke tanah dasar melalui
formasi lapis perkerasan
|
Beban berat dari lokomotif dan gerbong diterima
oleh sepur sehingga struktur sepur harus sangat kuat
|
Kecepatan
|
Karena digunakan oleh berbagai jenis kendaraan,
maka kecepatan kendaraan harus dibatasi
|
Karena tidak ada hambatan pada jalurnya, maka
kecepatan yang relatif tinggi lebih dapat dicapai
|
Gesekan
|
Kendaraan berjalan karena adanya gesekan antara
roda (karet) dengan permukaan jalan. Gesekannya tinggi
|
Kereta api berjalan karena adanya gesekan antara
kepala rel (baja) dengan roda baja. Gesekannya relatif rendah yaitu kira-kira
20% gesekan antara roda (karet) kendaraan dan permukaan jalan
|
Perpindahan jalur
|
Perpindahan jalur jalan raya melalui pertemuan
atau persilangan jalan.
|
Perpindahan jalur melalui peralatan khusus
dikenal sebagai wesel.
|
Perbandingan Karakteristik antara Transportasi Jalan Rel, Transportasi
Jalan Raya dan Transportasi Udara
Dari Carpenter (1996) dapat kita
ambil perbandingan karakteristik seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan
Karakteristik antara Transportasi Jalan Rel, Transportasi Jalan Raya dan
Transportasi Udara
Nomor
|
Karakteristik
|
Transportasi Jalan Rel
|
Transportasi Jalan Raya
|
Transportasi Udara
|
1
|
Dimensi Pergerakan
|
Satu (diarahkan oleh rel)
|
Dua
|
Tiga
|
2
|
Sinyal lalulintas
|
Penuh
|
Sebagian (pada beberapa pertemuan)
|
Internal (radio)
|
3
|
Kecepatan
|
Tinggi antar stasiun
|
Sedang
|
Sangat tinggi antar bandara
|
4
|
Akses langsung kepada pengguna
|
Jelek
|
Sangat baik
|
Jelek
|
5
|
Penggunaan lahan
|
Sempit
|
Lebih lebar
|
Sangat luas tapi hanya di bandara
|
6
|
Suara
|
Keras tapi hanya yang didekatnya
|
Sedang
|
Sangat keras di dekat bandara
|
7
|
Polusi
|
Rendah
|
Sedang/tinggi
|
Tinggi
|
8
|
Efisiensi energi
|
Tinggi
|
Tinggi untuk bus, rendah untuk mobil
|
Rendah
|
Sumber: Carpenter, 1996
Dalam hal penggunaan energi,
penggunaan energi untuk kereta api relatif kecil dibandingkan dengan moda
transportasi yang lain. Penggunaan energi oleh moda transportasi dapat dipahami
melalui besarnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan besarnya daya yang
diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan satu ton barang.
Konsumsi Penggunaan Energi BBM pada Berbagai Moda Transportasi
Tabel 3. Konsumsi
Penggunaan Energi BBM pada Berbagai Moda Transportasi
Nomor
|
Moda Transportasi
|
Volume angkut (orang)
|
Konsumsi Energi BBM (liter/km)
|
Konsumsi Energi BBM (liter/orang)
|
1
|
Kereta Api
|
1500
|
3
|
0,002
|
2
|
Pesawat
|
500
|
40
|
0,08
|
3
|
Kapal Laut
|
1500
|
10
|
0,006
|
Besar daya yang diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan
satu ton barang
Tabel 4. Besar daya
yang diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan satu ton barang
Moda Transportasi
|
Daya untuk memindahkan satu ton barang (tenaga
kuda)
|
Pesawat
|
300
|
Truk
|
20
|
Kapal Laut
|
1,5
|
Kereta Api
|
3
|
Sumber: Suryo Hapsoro Tri Utomo,
Jalan Rel,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar